Leg Day dan Shalat

Salah satu latihan gym yang berat adalah leg day alias latihan kaki. Anak-anak gym tahu betul capeknya. Derasnya keringat jangan ditanya, harus siap baju bakal basah oleh keringat.

Beratnya leg day karena banyaknya organ tubuh yang terlibat secara simultan. Bukan hanya organ di bagian kaki, organ bagian lain juga terlibat. Misalkan bagian pinggang dan perut.

KLIK DI SINI Informasi Sekolah Hidayatullah Yogyakarta

Akan tetapi walaupun berat, hampir semua coach sepakat bahwa leg day tidak boleh dilewat oleh anak gym. Karena leg day bertujuan memperkuat kaki, sementara kaki fondasi tubuh. Kaki yang kuat memiliki kemampuan menopang tubuh. Sebaliknya kaki yang lemah sangat sulit menopang tubuh. Akibatnya lelah gampang datang.

Di sisi lain, menurut riset terbaru, kaki merupakan jantung kedua. Otot kaki memiliki fungsi sampingan memompa darah. Semakin kuat kaki, semakin lancar peredaran darah dan tubuh semakin bugar insya Allah.

Ada doa dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 250, “Wahai Tuhan kami, karuniakanlah kesabaran untuk diri kami dan kokohkanlah kaki (pendirian) kami serta tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.”

Doa ini dipanjatkan Thalut dan tentaranya saat akan melawan Jalut. ‘Keyakinan’ di ayat ini ditamsilkan dengan ‘kaki’, menunjukkan korelasi keduanya. Dengan keyakinan yang kuat, seseorang akan berdiri di posisinya dengan tegak sebagaimana berdiri tegak di atas kaki yang kokoh.

Pertanyaan yang kemudian muncul, adakah semacam latihan atau riyadhah yang memperkuat ruh sebagaimana leg day memperkuat jasad? Pertanyaan ini mendasar. Agar riyadhah ini tidak terlewat. Jika terlewat, ruh akan kerepotan. Perasaan tidak nyaman bakal menyelimuti, seperti kesepian. Perasan lain yang juga mungkin hadir adalah beringas, puas bila orang lain menderita. Na’udzubillah.  

Sebagai jawaban, mari ungkapkan kembali karakteristik leg day: Fondasi, berat, dan interkoneksi. Berikutnya mari melacak amalan yang mendasar dalam Islam, apalagi kalo bukan Rukun Islam. Ada lima jumlahnya, terdiri dari syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji bagi yang mampu.

Kelima perkara tersebut memiliki sisi ringan dan beratnya. Akan tetapi, sebagaimana diketahui, di antara kelimanya, shalat merupakan amalan harian. Sehingga mari mengulik beberapa hal tentang shalat.

Pertama, shalat itu berat, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 45, “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolong kalian. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu'.”

Kedua, shalat bisa dikatakan fondasi, sebagaimana disabdakan Rasulullah shallallah ‘alaih wa sallam dalam hadits riwayat Tirmidzi dan An-Nasa’i, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi.”

Ketiga, shalat itu terkoneksi pada banyak hal. Bacaan, gerakan tubuh, dan fokus perlu menyatu. Wajar jika Rasulullah shallallah ‘alaih wa sallam bersabda sebagaimana diriwayatkan Ahmad dan Abu Dawud, “Sesungguhnya dalam shalat itu ada kesibukan.”

Sedemikian pentingnya shalat, maka perlu setiap muslim memperhatikannya. Pra, saat, dan pascanya betul-betul dijaga kualitasnya. Semoga ruh semakin baik, fisik semakin prima.

Tinggal sekarang pertanyaannya, bagaimana shalatnya anak gym? Semoga terus semangat shalat seperti mau nge-gym, bahkan lebih semangat. Leg day saja dijalani sampai tuntas, apalagi shalat.

Wallah a’lam. 


Buat anak gym: Kamu hebat, dan semakin hebat dengan shalat. 

Powered by Blogger.
close