5 Wartawan Al Jazeera Syahid Dibom ‘Israel’


Dikutip dari media Hidayatullah.com  Penjajah ‘Israel’ telah membunuh tujuh wartawan, termasuk lima wartawan Al Jazeera dalam serangan yang menyasar tenda jurnalis di dekat Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza.

“Reporter
 Al Jazeera berbahasa Arab Anas Al-Sharif dan Mohammed Qreiqeh tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza, bersama dengan juru kamera Ibrahim Zaher dan Mohammed Noufal,” kata Al Jazeera, mengutip laporan direktur Rumah Sakit Al-Shifa.

Al Jazeera 
juga mengkonfirmasi bahwa serangan tersebut membunuh Moamen Aliwa yang bertugas sebagai bagian dari kru jurnalis tersebut.

Sementara, penjajah ‘Israel’ mengklaim bahwa mereka telah membunuh Al-Sharif dan menuduhnya sebagai pemimpin unit pejuang Hamas.

Beberapa saat sebelum syahid, al-Sharif, yang telah meliput genosida ‘Israel’ di Gaza sejak awal, tampaknya melaporkan serangan yang merenggut nyawanya.

“Pengeboman tanpa henti… Selama dua jam, agresi Israel semakin intensif di Kota Gaza,” kata al-Sharif di akun X-nya.

Beberapa saat kemudian, jurnalis lain mengumumkan kematian Al-Sharif beserta krunya, sebelum
 Al Jazeera mengonfirmasinya.

Pesan terakhir Al-Sharif
Setelah syahid, pengelola akun X Al-Sharif mengunggah wasiatnya, yang di dalamnya ia memohon kepada Allah untuk menerimanya di antara para syuhada dan mengampuni dosa-dosanya di masa lalu.

“Harapan saya adalah Allah akan memperpanjang umur saya hingga saya dapat kembali bersama keluarga dan orang-orang terkasih ke kampung halaman asli kami, Ascalon yang diduduki, ‘Majdal.’ Namun, kehendak Allah menang, dan ketetapan-Nya terpenuhi,” kata al-Sharif dalam wasiatnya.

“Saya mengalami penderitaan dalam segala detailnya dan merasakan kehilangan serta kesedihan berulang kali. Namun, saya tidak pernah ragu sehari pun untuk menyampaikan kebenaran apa adanya, tanpa distorsi atau pemalsuan, berharap Allah akan menjadi saksi bagi mereka yang tetap diam, mereka yang menerima pembunuhan kami, dan mereka yang mengepung napas kami, tak tergerak oleh sisa-sisa anak-anak dan perempuan kami.”

Dalam wasiatnya, ia mempercayakan Palestina dan rakyatnya kepada dunia Arab dan Muslim, dan mendesak mereka untuk tidak tinggal diam dan menjadi jembatan yang membebaskan rakyat Palestina.

Ia juga mempercayakan keluarganya kepada dunia, termasuk ibu, istri, putra, dan putrinya.

“Jangan lupakan Gaza… Dan jangan lupakan saya dalam doa-doa kalian yang tulus untuk memohon ampunan dan penerimaan,” kata al-Sharif.

Serangan yang menewaskan al-Sharif telah menewaskan enam orang lainnya, lima di antaranya wartawan.

Pembunuhan kelima wartawan tersebut menambah jumlah korban jiwa para wartawan dalam pembantaian Israel di Gaza sejak akhir 2023 menjadi 237 orang.*


Powered by Blogger.
close