Mendampingi Anak Agar Suka Membaca

Oleh: Ayun Afifah, S.Pd.

Bermula dari dalam kandungan
Betapa pengaruh ibu terhadap anaknya begitu besarnya. Bahkan hal itu dimulai sejak sang buah hati dalam kandungan. Jika sang Bunda suka membaca, nyaman ketika membaca, maka sang jabang bayi pun akan merasakan hal yang sama. Frekuensi yang dibangun sang Bunda sejak dalam kandungan terhadap Ananda itulah yang akan membuat rasa nyaman dari sang buah hati dengan aktivitas membaca.

Bayi pun suka diajak membaca
Bagi seorang introvert, atau pertama kali menjadi seorang ibu yang sebelumnya mungkin belum terbiasa momong anak-anak maka “mengudang” bayi atau mengajak bermain bayi adalah hal yang sangat sulit dilakukan. Karena sang bayi sebagai lawan bicara kita, mungkin tidak tahu kita bicara apa, bahkan kita juga tidak tahu dia bicara apa? Karena seorang bayi baru bisa berekpresi dengan tangisan, rengekan, senyuman dan tertawa nya yang renyah.

Nah aktivitas membacakan buku dengan keras (read aloud), akan membantu ibu dan juga sang anak. Ibu mempunyai bahan untuk bercerita, dan sang anak pun akan tumbuh rasa percaya diri yang tinggi karena ada seseorang yang senantiasa memperhatikan dan mengajak bicara kepadanya. Aktivitas membaca dengan keras ini juga akan semakin menambah bonding dengan sang ibu atau anggota keluarga lain yang melakukannya, dan tak lupa membacakan buku akan semakin menambah perbendaharaan kosa kata yang terekam dalam memorinya. Walaupun mungkin menurut kita sang bayi belum bisa apa-apa.

Membaca membuat kecanduan
Jika sang bayi sudah suka dengan aktivitas membaca, maka dia akan sangat suka dengan buku dan selalu ingin dibacakan buku. Maka bersiaplah para orang tua yang akan kewalahan menghadapi keinginan sang buah hati yang ingin terus dibacakan buku.

Terus menjaga minat membaca sang buah hati sangatlah penting, karena jika minat membacanya sudah tinggi, maka ketika dia menginjak usia balita, semangat belajar untuk membaca buku dengan sendirinya akan muncul tanpa kita paksa. Karena tentunya saat dia sudah bisa membaca buku secara mandiri, maka akan semakin banyak buku yang akan dia baca.

Teladan itu Nyata
Berikan contoh dan teladan dirumah kita, bahwa kita dan anggota keluarga yang ada di rumah pun suka membaca. Maka anak pun akan melihat itu sebagai sebuah contoh, dan budaya yang ada dirumahnya. Dia akan meniru apa yang terlihat didepan matanya dengan baik, jika contoh itu diberikan dengan konsisten, terus menerus dan tentunya dalam suasana yang menyenangkan.

Beri Fasilitas untuk Membaca
Segala sesuatu memang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Jika kita menginginkan sang buah hati mencintai buku dan suka membaca, maka kita pun perlu menganggarkan budget tersendiri untuk membeli buku. Mempunyai perpustakaan keluarga bisa kita proyeksikan dan kita mulai dengan bertahap, agar dimana mata memandang di rumah kita terdapat buku di rak buku yang menarik dan membuat anak ingin selalu membaca.

Meminjam buku di perpustakaan secara rutin bisa juga dilakukan untuk terus menambah perbendaharaan buku yang dibaca. Sesekali boleh juga mengajak Ananda ke toko buku untuk berbelanja atau sekedar melihat-lihat koleksi buku yang ada. Sebagai alternatif bisa juga kita membeli buku bekas yang masih bagus dan layak baca sebagai koleksi perpustakaan rumah kita, karena tentunya harganya lebih terjangkau.

Tetap Semangat dan Istiqamah Membaca
Di tengah gempuran media sosial yang semakin digandrungi di kalangan anak muda kita, semoga budaya membaca buku ini dapat terus kita pertahankan. Karena saat kita membaca semua aktivitas otak kita bekerja. Tentunya kita menjadi lebih pintar, fokus, dan tidak cepat terkena kepikunan (alzheimer). Dan benarlah saat perintah pertama yang Allah turunkan kepada umat manusa adalah “membaca”, karena banyak sekali manfaat dan hikmah yang akan kita dapatkan saat kita melakukan aktivitas membaca ini.

Wallahu ‘alam bishowab

Turi, 24 Desember 2024 00.21

Ayun Afifah, S.Pd., Guru SDIT Hidayatullah Yogyakarta

*Terinspirasi dari Buku Membuat Anak Gila Membaca karya Ustadz Mohammad Fauzil Adhim dan Pengalaman pribadi penulis dalam kehidupan sehari-hari mendampingi anak di rumah.

Powered by Blogger.
close