Fauzil Adhim : "Bangun untuk Anak, Kompetensi Hidup, Akademik, dan Karir"

Oleh Mohammad Fauzil Adhim, S.Psi. Ada anak-anak yang akademiknya luar biasa, tetapi hatinya mati rasa. Kemampuan kognitifnya mumpuni, tetapi kepekaannya mati. Tak ada empati, mudah tersulut emosi.
Ada anak yang prestasinya cemerlang, kemampuan akademiknya mengesankan, melampaui teman-teman seusianya atau bahkan beberapa tahun di atasnya. Setiap hari ia hanya menyibukkan diri dengan belajar dan belajar, meraih prestasi juara demi juara. Tetapi begitu menginjak usia remaja, atau saat selesai SMA, hatinya kering jiwanya hampa. Ia senantiasa seperti menghadapi beban berat yang ia tak tahu darimana asalnya. Ia mengalami heaviness; keadaan mental berat seperti tertekan, meskipun tidak ada hal berat yang dihadapi.
Saya jadi teringat pembahasan tentang tujuan sekolah. Ada dua tujuan utama, yakni karakter dan kompetensi. Karakter sendiri sangat sering disalahpahami, rancu dengan kebiasaan maupun karakteristik. Adapun kompetensi ada tiga, dibangun setelah karakter dengan tetap melanjutkan proses pendidikan karakter.
Tiga kompetensi itu apa saja? Pertama, kompetensi hidup (life competence). Bedakan dengan keterampilan hidup (life skill). Kompetensi hidup dibagi menjadi dua, yakni kecakapan mengelola diri sendiri dan kemudian kecakapan berhubungan dengan orang lain. Kecakapan mengelola diri sendiri sangat berpengaruh terhadap dua kompetensi utama lainnya.
Kedua, kompetensi akademik (academic competence). Ini juga terbagi menjadi dua, yakni sikap belajar yang dibangun di PAUD dan SD kelas bawah, serta keterampilan belajar yang diajarkan dan diasah di SD kelas atas. Anak yang sudah memiliki sikap belajar sangat baik akan sangat antusias ketika mendapatkan bekal keterampilan belajar. Sebaliknya, menggembleng keterampilan belajar sebelum sikapnya terbangun akan menjadikan mereka mudah ambruk secara mental.
Ketiga, kompetensi karir (career competence). Ini pun terbagi dua. Yang pertama berkenaan dengan kualifikasi mental yang diperlukan untuk menjadi produktif, berharga, mudah beradaptasi dengan orang maupun tempat baru, siap menghadapi tantangan serta memiliki kelenturan diri saat menghadapi kesulitan. Sedangkan yang kedua berkait dengan keahlian yang diperlukan untuk kariernya. Mohammad Fauzil Adhim, Tokoh Motivator Parenting Indonesia
Powered by Blogger.
close