Guru yang Memotivasi
Oleh Rini Widyastuti
Pembelajaran efektif, bukanlah pembelajaran yang membuat
pusing, akan tetapi bagaimana tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah
dan menyenangkan. Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat
diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan).
Adapun pengertian motivasi adalah perubahan energi dalam
diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan. Dari pengertian ini mengandung tiga elemen atau ciri pokok dalam motivasi,
yakni motivasi itu diawali terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya
"feeling", dan dirangsang
karena adanya tujuan.
Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar,
sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi
sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar,
tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Motivasi ada dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ektrinsik. Motivasi intrinsik timbul dari dalam diri individu tanpa ada paksaan
atau dorongan orang lain. Sedangkan motivasi ekstrinsik timbul sebagai akibat
pengaruh dari luar individu, seperti adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari
orang lain sehingga siswa termotivasi untuk belajar dan melakukan suatu
aktivitas.
Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang
diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada
motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan
kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih
banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada di
sekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.
Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam
dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya
mutlak diperlukan. Di sini tugas guru untuk membangkitkan motivasi peserta
didik sehingga ia mau melakukan aktivitas belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa. (1) Menjelaskan tujuan belajar ke
peserta didik. Pada permulaan proses belajar mengajar seharusnya terlebih
dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan
dicapainya kepada siswa. (2) Hadiah, berikan hadiah untuk siswa
yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih
giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk
bisa mengejar siswa yang berprestasi. (3) Kompetisi,
guru berusaha mengadakan kompetisi di antara siswanya untuk meningkatkan
prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai
sebelumnya. (4) Pujian, sudah sepantasnya siswa yang berprestasi diberikan
penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
(5) Hukuman, hukuman diberikan kepada
siswa yang melakukan kesalahan. Hukuman ini dilakukan dengan cara-cara yang
wajar sehingga tidak menimbulkan trauma bagi siswa, baik mental maupun fisik,
dan diharapkan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu
motivasi belajarnya. (6) Membangkitkan dorongan kepada anak
didik untuk semangat dalam belajar. (7) Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
(8) Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok.
(9) Menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. (10) Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Meski demikian, perlu disadari bahwa peran guru dalam
memotivasi siswanya dari luar juga setidaknya harus bisa menjamin bahwa siswa
juga akan dapat menumbuhkan motivasi dari dalam dirinya. Efek dari motivasi
luar hanya bersifat sementara. Inilah yang menjadi pertanyaan saya, dan mungkin
juga menjadi tanggungjawab kita bersama sebagai pendidik untuk bagaimana
mendorong dan melatihkan siswa untuk memiliki motivasi dari dalam diri, selain
juga mereka menikmati proses pembelajaran itu sendiri.
*) Rini Widyastuti, Staf
Pengajar SDIT Salsabila 2 Klaseman, Ngaglik, Sleman.

Post a Comment