Anak-anak Langit
![]() |
| doc pribadi dari FB |
Oleh Miftahul
Jannah
Beberapa hari yang lalu, seorang teman menelepon
saya, bercerita tentang hadiah istimewa yang ia dapat dari seorang gadis tujuh
tahun bernama Esa. Esa (7 tahun), Kaab (5 tahun), dan Embun (2 tahun) adalah
tiga kakak beradik yang sedang ditinggal Ayah dan Bundanya dakwah ke Maluku
selama 15 hari.
Teman saya ini menjenguk mereka ke tempat mereka
dititipkan sambil membawa lauk. Waktu teman saya memberikan lauk itu pada Esa,
Esa bilang begini,
"Jazakillaah
Amah sudah bawakan kita lauk, lain kali Amah ga usah repot-repot ya, kita sudah biasa kok hidup mujahadah"
Duh, saya yang mendengarnya saja amat sangat terharu.
“Esa, dewasa sekali kamu, Nak... " kata hati saya.
Bahkan, ibu tempat mereka dititipkan pun berkata, "MasyaAllaah, sungguh saya banyak belajar
dari anak-anak ini, betapa mandirinya"
Teman saya yang membawakan lauk kebetulan diberi Allah nikmat
kelapangan rizqi, mestinya Esa dan adik-adiknya dititipkan padanya, entah
kenapa tidak jadi. Kesempatan menjenguk itu ia gunakan juga untuk bertanya pada
Esa,
"Kenapa Neng Esa ga
jadi di tempat Amah?"
Esa menjawab sambil tersenyum malu
"Nanti kalau di tempat Amah kami dikasih makanan
yang mewah-mewah"
MasyaAllaah... Teman saya lalu bertanya,
"Memangnya Neng Esa biasanya makan apa?"
Saya hampir tidak percaya ketika teman saya berkata bahwa
Esa cerita,
"Di rumah kalau kami ada rizqi kami biasa makan pake
kecap, kalau ga ada rizqi kami makan pake garam, uangnya dikumpulin buat Ayah
sama Bunda dakwah..."
Subhanallah... Ayah, Bunda, teman-teman semua... kalau
saya lihat tumbuh kembang Esa, Ka'ab, dan Embun secara fisik, kognitif, verbal,
afeksi maupun sosio-emosional... Kalau saya ingat bahwa kemanapun mereka pergi
yang mereka serbu pertama kali adalah buku... betapa banyaknya hafalan Qur'an
mereka... rasa-rasanya saya tak percaya kalau menu makanan mereka itu
kecap dan garam. Tapi apatah kekuasaan kita sebagai makhluq? Karena mereka
telah mampu hidup dengan “ALLAH KUASA,
MAKHLUK TAK KUASA" dan untuk perkara itu, tidak ada kata "Tapi"
teman...
Wallahua'lam...
Saya pribadi sangat malu dengan masih sedikitnya rasa
syukur saya pada Sang Khaliq atas segala nikmat yang telah diberikan-NYA...
Semoga ada pelajaran yang dapat kita petik ya Ayah,
Bunda, teman-teman semua...
Miftahul Jannah, istri dari Salman ‘Sakti” AL-Jogjawy, eks Sheila on
Seven yang sekarang aktif berdakwah. Berteman dengan beliau di Facebook? Klik saja MiftahulJannah


Post a Comment