Al-Akhfiyaa' : Cukuplah Antara Dirimu dan Allah
![]() |
| google.com |
Oleh Yurisa Nurhidayati
Kalau sedang di jalan... melihat bapak-bapak tua yang dagang mainan
anak-anak, atau tukang sol sepatu, ibu-ibu yang berjuang dijalan menjajakan makanan,
atau tukang bangunan tersirat di hati:
Kita ga tau, mungkin
mereka-mereka inilah yang masuk surga duluan. mereka yang mungkin adalah
Al-Akhfiyaa', tidak dikenal di dunia, di dunia nyata apalagi dunia maya, yang
keberadaannya ada atau tiada sama saja. tapi mereka terkenal di masyarakat
langit dengan amal-amal shalih mereka yang tersembunyi.
Sedangkan sekarang, di zaman ngga
karuan gini, popularitas, narsis, dan
'eksis' adalah budaya. banyak orang yang senang ketika terkenal, ketika
kebaikan diketahui oleh seantero dunia (padahal kebaikannya itu itu aja),
bahkan yang lebih sedih maksiat pun sudah tidak malu lagi dipublikasi... jadi
barang dagangan.. ah zaman topeng.. fasilitasnya begitu mudah. kalau orang dulu
kalau mau pamer amal harus lewat lisan dan perbuatan, harus lewat jabatan-harus
kaya raya-harus jadi artis-harus masuk TV, tapi di zaman sekarang SEMUA ORANG
cukup mengetik saja di soc-med, seketika seorang yang bertahajud sendirian di
kamar diketahui seluruh kawan-kawannya sekampung senegara. seorang yang membaca
Quran sendirian tiba-tiba sudah terkenal amalnya dalam sekian detik, padahal
baca Quran-nya 5 menit, twitteran 1-2jam.. memang adakalanya perlu syi'ar untuk
mencontohkan, tapi jika harus setiap hari ditulis? hei apa kabar hati?
ittaqullah...ittaqullah...ittaqullah... padahal ulama terdahulu
menggunakan sejuta cara untuk menyembunyikan amal shalihnya, misal berpura-pura
flu untuk menyembunyikan tangisnya saat shalat, keluar di malam hari
bergelap-gelap agar tiada satupun lihat ia berinfaq, berpura-pura baru bangun
tidur padahal semalaman ia berdiri shalat.... gurat mukanya akan berubah sedih
jika rahasia amal shalihnya ketahuan...
Ini untuk refleksi diri, dan juga refleksi keluarga kita di rumah.. jujurlah...
Bukan untuk merefleksi orang lain..
Di akhirat kita akan sibuk dengan amal kita sendiri, dan bukan amal orang lain...
Di akhirat kita akan sibuk dengan amal kita sendiri, dan bukan amal orang lain...
Sudahkah selamat dari budaya riya' dan ujub ini?
Rasa-rasanya..... hanya pertolongan dan cinta Allah lah yang membuat kita
bisa tegar berdiri dengan genggam iman..
Ya Robbi..
Belajarkan kami...
Masukkan kami dalam golongan Al-Akhfiyaa'
Golongan yang gemar beramal shalih dengan sembunyi-sembunyi...
Yang amal-amalnya menjadi rahasia,
Antara kami dan Engkau saja....


Post a Comment