Boikot Bikin Mangga ‘Israel’ Tak Laku, Petani Pilih Membiarkan Buah Membusuk
Para petani mangga ‘Israel’ memilih membiarkan panen mereka membusuk di pohon daripada memanennya. Hal itu lantaran mangga mereka tidak laku di pasaran akibat boikot produk ‘Israel’, anjloknya ekspor ke Eropa dan cuaca panas.
“Saya membiarkan lebih dari 100 ton mangga di pohon membusuk dan jatuh karena memanennya akan lebih mahal daripada harga jualnya,” kata Robert Amrosi, seorang petani mangga di Galilea yang memiliki 200 dunam kebun di wilayah penjajahan Palestina.
Pasar Eropa ditutup untuk mangga ‘Israel’ setelah pemerintahan Trump mengenakan tarif impor mangga Brasil, yang mendorong para petani Brasil untuk mengalihkan buah mereka ke Eropa—tujuan ekspor utama para petani ‘Israel’.
Ini menyebabkan banyak petani mangga ‘Israel’ mengalami kerugian mencapai ratusan ribu shekel atau bahkan lebih di saat musim panen berakhir.
“Saya memanen sekitar 100 ton. Biaya pengemasan dua shekel per kilo, memanen satu shekel lagi per kilo, dan totalnya hanya dua shekel,” jelas Amrosi, dikutip Ynet. Ia menambahkan bahwa lebih dari 100 ton masih teronggok di pohon karena buahnya bahkan tidak layak disentuh.
Asosiasi Petani Buah di ‘Israel’ menyebut seluruh industri mangga terancam kolaps jika pemerintah tidak memberi bantuan.*
Sumber www.hidayatullah.com
Informasi dan Pendaftaran Sekolah Hidayatullah Yogyakarta Tahun Ajaran 2026/2027
Post a Comment