Lakukan Boikot, Maskapai Virgin Atlantic Hapus Penerbangan ke Israel
Dikuti dari media Hidayatullah.com – Maskapai penerbangan Inggris Virgin Atlantic mengumumkan tidak lagi membuka penerbangan langsung ke ‘Israel’, menurut media lokal pada Senin.
Virgin, dalam sebuah pernyataan, mengungkapkan bahwa penutupan rute London Heathrow-Tel Aviv itu diambil setelah pertimbangan yang cermat dan peninjauan menyeluruh.
Awalnya, maskapai tersebut menangguhkan rute penerbangan Inggris-Israel setelah 7 Oktober 2023 dan berencana kembali membukanya pada Oktober 2025. Sekarang, Virgin telah membatalkan rute tersebut secara permanen.
Virgin Atlantic menekankan bahwa mereka akan mempertahankan kemitraannya dengan EL AL, maskapai nasional ‘Israel’, untuk penerbangan code-sharing antara London dan Tel Aviv. Maskapai tersebut pertama kali meluncurkan penerbangan ke ‘Israel’ pada bulan September 2019.
Turkish Airlines dan Pegasus Airlines telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan kembali ke ‘Israel’.
Sejak genosida ‘Israel’ di Gaza dimulai, maskapai penerbangan besar seperti United Airlines, Delta, Air France, dan Lufthansa menangguhkan penerbangan mereka ke Tel Aviv. Beberapa telah melanjutkan penerbangan, tetapi banyak maskapai asing masih absen.
Sebelum 7 Oktober, sekitar 150 maskapai penerbangan mengoperasikan rute ke dan dari negara pendudukan tersebut. Saat ini, kurang dari 20 maskapai penerbangan asing yang melanjutkan layanan, menurut laporan ‘Israel’.
Menurut Bloomberg ‘Israel’ menghadapi boikot dan isolasi komersial yang semakin meningkat karena banyak maskapai penerbangan global memperpanjang penangguhan.
Sektor aviasi ‘Israel’ telah terpukul keras, kehilangan koneksi internasional utama ke kota-kota besar di seluruh dunia.
Pada 7 Oktober 2023, ‘Israel’ memulai genosida di Gaza, membunuh lebih dari 52.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 117.000 orang sejauh ini. Ribuan orang masih hilang di bawah reruntuhan.
Meskipun kecaman internasional meningkat, ‘Israel’ menghadapi sedikit tekanan nyata. Mahkamah Internasional sedang menyelidiki ‘Israel’ atas genosida. Sementara itu, para pemimpin ‘Israel’, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, secara resmi dicari oleh Mahkamah Kriminal Internasional atas kejahatan perang.*
Post a Comment