Pahami Aturan Orang Lain
Hari ini cerah, biru langit
menambah indahnya suasana, tapi tidak begitu dengan Arin. Raut wajahnya
cemberut. Melihat Arin cemberut,
Bunda mencoba menyapa, ”Dari tadi diam, tidak seperti biasanya, Bunda
siap lho kalau Arin mau curhat dengan Bunda,”
Arin mengernyitkan dahinya. Agak
segan sebenarnya menceritakan kejadian pagi tadi. Menceritakan berarti
mengingat lagi bagaimana temannya, Ayu marah
padanya. Padahal ia merasa tidak ada yang salah pada dirinya..
“Bunda, Arin mau tanya, apa Bunda akan marah bila kita tidak pernah melakukan kesalahan tapi justru dimarahi oleh orang lain?” tanya Arin dengan wajah masih cemberut.
KLIK DI SINI untuk INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH HIDAYATULLAH
“Tentu bunda akan terkejut. Tapi Bunda akan berusaha untuk mengetahui apa kesalahan Bunda sehingga orang lain jadi marah!” jelas Bunda.
“Uh... Arin tidak terima Bunda. Karena Ayu marah, Arin juga tidak mau kalah, enak saja marah-marah pada orang!” kata Arin agak ketus. “Jahat sekali Ayu, Bunda, masa Arin di katakan merusak kebun bunga kelompoknya. Padahal Arin justru membantu memberikan ide pada kelompoknya.”
“Heem… Arin memberikan idenya diminta kelompoknya Ayu atau tidak? Atau Arin langsung saja memberikan komentar tentang kebun kelompoknya Ayu?”
“Aku langsung memberikan komentar ke salah satu anggota kelompoknya! Bukannya mereka harus berterimakasih karena Arin sudah memberi masukan. Bahkan Arin langsung bertindak memindahkan tanaman yang tidak sesuai,”
“Oh... begitu! Jadi Ayu sebagai ketua kelompok belum mengetahuinya? Pantas saja kalau Ayu marah pada kamu!” komentar Bunda.
“Lho..., kok bisa, Bunda, bukannya niat Arin itu baik?”
“Arin, mungkin kita bermaksud baik ingin membantu. Tapi kita juga harus menghormati kelompok lain dengan memahami dan melihat kondisi. Apakah mereka memerlukan bantuan kita? Kalau hanya usul, mungkin orang lain masih mempertimbangkan tapi kalau harus tindakan tentunya mereka sudah punya rencana sendiri yang terbaik menurut kelompoknya. Dan untuk merubahnya tentu akan banyak hal yang harus dipertimbangkan,” ujar Bunda.
“Dan kita sebagai orang yang di luar kelompoknya, harus memahami hal itu. Nah kalau kamu komentar atau bertindak, dan mungkin kamu sudah berbicara pada salah satu orang anggotanya, tapi kalau itu tanpa ada persetujuan dari ketua dan semua anggota kelompoknya, tentunya itu sangat tidak pantas dan tidak sesuai dengan etika. Biasanya akan ada pihak yang merasa tersinggung!” Lanjut Bunda agak serius.
Pemahaman Kemasyarakatan
Memang tidak mudah untuk memberikan keterampilan bermasyarakat pada anak-anak kita. Karena pemahaman ini harus didahului dengan kepahaman kita sebagai orangtua untuk bersosialisasi secara baik dengan masyarakat.
Memang tidak mudah untuk memberikan keterampilan bermasyarakat pada anak-anak kita. Karena pemahaman ini harus didahului dengan kepahaman kita sebagai orangtua untuk bersosialisasi secara baik dengan masyarakat.
Berkumpulnya seseorang pada suatu wadah tentunya didasari pada kesamaan kepentingan dan kebutuhan. Ada perkumpulan didasari oleh kesamaan hobi, kesamaan suku, kesamaan profesi, kesamaan agama.
Untuk itu, semangat untuk menghormati dan saling memahami dengan menerapkan etika yang telah ditetapkan agama maupun masyarakat perlu kita patuhi agar tidak terjadi permasalahan dalam hubungan antar-organisasi atau wadah dalam masyarakat.
TIP-TIP
ü Memberi
pemahaman pada anak bahwa perbedaan
adalah suatu keniscayaan yang pasti terjadi. Dari keberagaman itu ada hikmah di baliknya
agar kita saling mengenal.
Anak pun harus memahami dalam setiap komunitas pasti ada aturan yang mengatur hubungan di antara mereka.
Bekali anak dengan keterampilan bersosialisasi yang baik dengan mengasah kepekaan, empati dan etika.
Anak pun harus memahami dalam setiap komunitas pasti ada aturan yang mengatur hubungan di antara mereka.
Bekali anak dengan keterampilan bersosialisasi yang baik dengan mengasah kepekaan, empati dan etika.
ü
Memberi pemahaman bahwa setiap perbedaan bisa di maklumi selama tidak bertentangan dengan Alquran dan sunnah Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Memberi pemahaman bahwa setiap perbedaan bisa di maklumi selama tidak bertentangan dengan Alquran dan sunnah Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Sri Lestari,
Penulis buku Jendela Keluarga Wanita Pendamba Surga
ssumber gambar :
mrpresidenri2020.blogspot.com

Post a Comment